top of page

Sensory Play / Permainan Sensorik

Sejak lahir, anak mempelajari lingkungannya dengan merasakan, menyentuh, mencium, melihat dan mendengar. Sensory play memainkan peran penting dalam perkembangan otak setiap anak, dengan cara menstimulasi atau merangsang indera-indera tersebut yang dalam perkembangannya akan memberikan sinyal kepada otak untuk membantu memperkuat dan mempelajari berbagai jenis ketrampilan yang dipelajari.

Sebagai contoh, saat anak sedang bermain menggunakan bahan-bahan sensory, maka indera sentuh nya akan berkembang, yang selanjutnya akan menjadi dasar dalam mempelajari ketrampilan lainnya seperti, mengidentifikasi barang dengan sentuhan dan kebiasaan menggunakan gerakan otot seperti menggunting, menggunakan sendok dan lain sebagainya.

Bahan-bahan seperti pasir atau air banyak memiliki atribut yang berhubungan dengan panca indera. Air dapat membantu merasakan kering atau basah, kasar atau lembut, dingin atau panas. Sementara pasir dapat merasakan keras atau lembut, bertekstur atau berlendir. Dengan mengetahui dan membedakan karakter-karakter tersebut adalah pentingnya bermain sensory play bagi anak usia dini.

Dengan sensory play, banyak sekali hal yang dapat dipelajari antara lain:

Mengembangkan perasaan. Saat anak bermain sensory play, anak juga akan dengan sendirinya mencari dan berkomunikasi, apa yang terjadi disekitarnya. Sebgai contoh, mereka mempelajari saat merasakan tekstur saat menggenggam pasir atau merasa geli dengan bahan yang licin, kita dapat melihat dari apa yang mereka pelajari, rasakan serta pilihan yang mereka tentukan dari diri anak-anak tersebut saat bermain sensory play.

Ketrampilan fisik. Dengan membentuk, mengukir, menyekop, melimpahkan, memercikkan, akan memperkuat ketrampilan motorik anak, hal-hal tersebut membantu meningkatkan kerja otot kecil dan besar, sebagai contoh, saat memegang sendok untuk menaruh butiran bola-bola kecil ke dalam ember atau bahkan dalam kegiatan sehari-hari seperti memgang sendok atau garpu saat makan.

Ketrampilan sosial. Saat bersama-sama temannya saat bermain membangun balok, akan membantu anak untuk mengobservasi bagaimana material tersebut terseusun dan bagaimana reaksi teman-temannya saat menaruh balok-balok tersebut. Anak dapat mencoba ide baru bersama-sama bagaimana menyusun nya supaya tidak jatuh, hal ini tentunya akan membangun hubungan pertemanan antar sesama.

Perkembangan kognitif. Bahkan sebelum mereka dapat berbicara, anak memhami apa yang terjadi di sekitar mereka dengan perasaannya. Saat mulai dapat berbicara, mereka dapa tmenjelaskan kesamaan ataupun perbedaan akan hal yang mereka lihat, sentuh, dengar dan cium.

Perkembangan emosional. Sensory play dapat menyenangkan namun dapat juga membuat frustasi bagi anak, contohnya bermain play dough (lilin) dapat membantu anak melepaskan energinya dengan memerasnya ataupun membentuk nya. Anak-anak dapat mengekpresikan perasaanya melalui material sensory tersebut dalam hal yang positif seperti kegembiraan dan sukacita

Ketrampilan komunikasi. Sebagai contoh saat menumpahkan air diatas meja, anak akan menunjukkan sikap yang terkejut saat tangannya menyentuh air ataupun reaksinya bermain dengan percikan air tersebut, kita dapat melihatnya sebagai sarana berkomunikasi kita dengan anak.

Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Instagram Social Icon
  • Facebook Basic Square
bottom of page